Oleh : Suherman, S.Pd.I.
الحمدلله مجرى الرياح
ومسخرالسحاب.غافرالذنب لمن تاب احمده سبحانه وتعالى وهوالكريم التواب اشهدان لااله
الاالله وحده لاشريك له الملك الوهاب واشهدان سيدناوحبيبناونبينامحمداعبده ورسوله
النبى الاواب. اللهم صل وسلم على سيدناونبينامحمدوعلى اله واصحابه صلاةوسلامادئمين
متلا زمين الى يوم المأب. امابعد : فياايهاالناس .......
HADIRIN
Marilah
kita senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan
menjalankan perintah-perintah-Nya sekuat kemampuan kita, serta dengan menjauhi
segala larangan-Nya. Dan marilah kita senantiasa mengingat bahwa dunia yang
kita tempati ini bukanlah tempat tinggal selamanya. Bahkan sebenarnya kita
sedang dalam suatu perjalanan menuju tempat tinggal yang sesungguhnya di alam
akhirat nanti.
HADIRIN
Di
dalam perjalanan hidup di dunia ini, kita akan menjumpai hari-hari yang Allah Subhanahu
wa Ta’ala berikan keutamaan di dalamnya. Yaitu dengan dilipatgandakannya
balasan amalan dengan pahala yang berlipat, tidak seperti hari-hari biasanya. Di
antara hari-hari tersebut adalah sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Pada
sepuluh hari yang pertama ini, kita juga disyariatkan untuk banyak berdzikir
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, baik itu berupa ucapan takbir, tahmid,
maupun tahlil. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah Subhanahu
wa Ta’ala,
(#rßygô±uÏj9 yìÏÿ»oYtB öNßgs9 (#rãà2õtur zNó$# «!$# þÎû 5Q$r& BM»tBqè=÷è¨B
“Dan supaya mereka berdzikir menyebut nama Allah pada
hari yang telah ditentukan.” (Al-Hajj: 28)
Diterangkan
oleh para ulama bahwa hari-hari yang ditentukan pada ayat tersebut adalah
sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah. Maka hadits dan ayat tadi menunjukkan
keutamaan hari-hari tersebut dan betapa besarnya rahmat Allah Subhanahu wa
Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala
masih memberikan kesempatan bagi orang yang belum mampu menjalankan ibadah haji
untuk mendapatkan keutamaan yang besar pula, yaitu beramal shalih pada sepuluh
hari pertama di bulan Dzulhijjah. Sehingga sudah semestinya kaum muslimin
memanfaatkan sepuluh hari pertama ini dengan berbagai amalan ibadah, seperti
berdoa, dzikir, sedekah, dan sebagainya. Termasuk amal ibadah yang disyariatkan
untuk dikerjakan pada hari-hari tersebut –kecuali hari yang kesepuluh– adalah
puasa. Apalagi ketika menjumpai hari Arafah, yaitu hari kesembilan di bulan
Dzulhijjah, sangat ditekankan bagi kaum muslimin untuk berpuasa yang dikenal
dengan istilah puasa Arafah, kecuali bagi jamaah haji yang sedang wukuf di
Arafah. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam ketika ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab,
يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْـمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
“(Puasa
Arafah) menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.” (HR.
Muslim)
Adapun
bagi para jamaah haji, mereka tidak diperbolehkan untuk berpuasa, karena pada
hari itu mereka harus melakukan wukuf. Karena mereka memerlukan cukup kekuatan
untuk memperbanyak dzikir dan doa pada saat wukuf di Arafah. Sehingga pada hari
tersebut kita semua berharap untuk mendapatkan keutamaan yang sangat besar
serta ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa hari itu adalah hari pengampunan
dosa-dosa dan hari dibebaskannya hamba-hamba yang Allah Subhanahu wa Ta’ala
kehendaki dari api neraka
HADIRIN
Pada
bulan Dzulhijjah juga ada hari yang sangat istimewa yang dikenal dengan istilah
hari nahr. Yaitu hari kesepuluh di bulan tersebut, di saat kaum muslimin
merayakan Idul Adha dan menjalankan shalat Id serta memulai ibadah
penyembelihan qurbannya, sementara para jamaah haji menyempurnakan amalan
hajinya. Begitu pula hari-hari yang datang setelahnya, yang dikenal dengan
istilah hari tasyriq, yaitu hari yang kesebelas, keduabelas, dan ketigabelas.
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengkhususkan hari-hari tersebut sebagai
hari-hari untuk makan, minum, dan berdzikir. Dan hari-hari itulah yang menurut
keterangan para ulama adalah hari yang disebutkan dalam firman Allah Subhanahu
wa Ta’ala,
وَاذْكُرُوا اللهَ فِي أَيَّامٍ مَّعْدُودَاتٍ
“Dan
berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang.”
(Al-Baqarah: 203)
HADIRIN
Akhirnya,
marilah kita berusaha memanfaatkan hari-hari yang penuh dengan keutamaan untuk
menambah dan meningkatkan amal shalih kita. Begitu pula kita manfaatkan waktu
yang ada untuk memperbanyak dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sehingga kita akan menjadi orang yang mendapatkan kelapangan hati, senantiasa
takut kepada-Nya dan terjaga dari gangguan setan, serta faidah lainnya dari
amalan berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
أَعُوْذُ بِاللهِ
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا
تَكْفُرُونِ
بارك الله لى ولكم فى القران الكريم ونفعنى واياكم بمافيه
من الايات والذكر الحكيم اقول قولى هذاوأستغفرالله العظيم لى ولكم ولسائرالمسلمين
والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات فاستغفروه انه هوالسميع العليم
Diposting oleh
KKG PAI GERUNG
07.08