WORKSHOP PENINGKATAN KOMPETENSI GPAI SD

MEDAN, DITPAIS � Direktorat Pendidikan Agama Islam gelar Workshop Peningkatan Kompetensi GPAI SD. Kegiatan yang diselenggarakan dari tanggal 22-24 Juni 2014 tersebut diikuti oleh 75 guru PAI dari beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara dengan sasaran khusus daerah terpencil dan jauh dengan siswa muslim tergolong minim seperti Kabupaten Gunung Sitoli, Tapanuli Utara, Toba Samosir dan beberapa lainnya.
Direktur PAI, Dr. H.Amin Haedari,M.Pd. dalam sambutannya menjelaskan bahwa sasaran kurikulum 2013 ini adalah para siswa peserta didik. �Untuk merubah siswa tidak cukup sehari dua hari, tapi harus keseharian�lanjutnya. Peran para instruktur kurikulum 2013 ibaratnya seperti dalam sebuah pertandingan bola. Mereka hanya memberikan instruksi-instruksi dari luar. Tapi pada intinya keberhasilan pertandingan akan begantung pada pemainnya. Siapa mereka? tak lain dan tak bukan adalah para guru. Guru Pendidikan Islam (GPAI) dalam pelaksnaannya di lapangan memiliki otoritas sendiri dalam memilih model-model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran mana yang paling cocok digunakan agar tujuan-tujuan pembelajaran bisa tercapai secara efektif.
Lebih lanjut disampaikan bahwa dalam pendekatan pembelajaran saintifik, dikenal adanya 3 model pembelajan yakni discovery learning,atau pembelajaran berbasis penemuan, kedua project based learning atau pembelajaran berbasis proyek/kegiatan dan ketiga problem based learning, pembelajaran berbasis pemecahan masalah.
Kurikulum 2013 memang sebuah loncatan yang luar biasa, sehingga kita pun harus cepat mengejarnya agar bisa memperoleh posisi yang sama dengan bangsa-bangsa lain. Dalam hal ini bukan tujuan kurikulum bukan menjadikan guru sebagai sosok hebat melainkan bagaimana mencetak guru-guru terlatih.

Kontributor: Wikan
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | H3R | H3R
Copyright © 2016. *°ºð((¯`°»¦«[ KKG PAI LOBAR ]»¦«°´¯))ðº°* - All Rights Reserved