I. PENDAHULUAN
Bila
kita berbicara tentang ruang lingkup pendidikan agama islam, maka akan
dikemukakan beberapa bidang pembahasan pengajaran agama itu sudah
menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri di perguruan agama. Tentu
saja seharusnya sudah mempunyai metode-metode khusus untuk masing-masing
pelajaran yakni (Fiqih, Aqidah, Akhlaq, SKI, Al-qur’an). Jumlah mata
pelajaran mungkin bisa saja bertambah/ dipecah dan mungkin digabung.
Tetapi prinsip pokok dan sumber tidak akanmengalami perubahan, karena
wahyu dan sabda Rosulullah tidah akan bertambah lagi, yang bertambah
adalah bidang studi dari segi pengelompokannya serta pembahasannya.
Dalam
praktek dilapangan, problem yang selalu menghantui pikiran kita adalah
dapatkah metode-metode pengajaran yang ada diterapkan atau dijadikan
sebagai alat Bantu untuk mencapai tujuan pendidikan agama? Oleh karena
itu untuk mengukur sampai dimana efektifitas metode-metode dalam
pencapaian tujuan pendidikan agama, seyogyanya kita bisa lebih mengenal
macam-macam metode yang ada, yang tiap-tiap metode tersebut dapat kita
nilai dengan dasar kriteria, (1) bagaimana sifat dan ciri-ciri metode
tersebut? (2) kapan metode tersebut dapat digunakan? (3) apakah segi
kebaikan/ positifnya? (4) apakah segi kekurangannya/ negatifnya? (5)
saran-saran perbaikan. Juga termasuk masalah yang seringkali dijumpai
dalam pengajaran, adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada siswa
secara baik, sehingga diperoleh hasil yang efektif dan efisien, sehingga
pemakaian metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik siswa,
materi, serta kondisi dimana pengajaran berlangsung. Sehingga bila
ditinjau lebih jauh, sebenarnya keunggulan suatu metode terletak pada
factor tujuan, karakteristik siswa, situasi dan kondisi, kemampuan dan
pribadi guru serta sarana dan prasarana yang digunakan. Maka selanjutnya
dalam makalah ini akan kami jelaskan lebih mendalam yang berkaitan
dengan metode-metode pengajaran dalam pendidikan agama islam.
II. PENGERTIAN
Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.
Sedang menurut kamus bahasa Indonesia Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang/ mahluk belajar.
Dalam
literature ilmu pendidikan, khususnya ilmu pengajaran, dapat ditemukan
banyak metode mengajar. Dari literature barat, dapat diketahui banyak
metode mengajar, seperti metode ceramah, Tanya jawab, diskusi,
sosiodrama dan bermain peran, pemberian tugas dan resitasi dll. Di
Indonesia Metode ini banyak sekali dan akan bertambah terus sejalan
dengan kemajuan perkembangan teori-teori pengajaran. Metode mengajar
disebut metode umum, karena metode tersebut digunakan untuk mengajar
pada umumnya. Biasanya studi tentang mengajar umum disebut dengan
menggunakan istilah metode pengajaran.
Sebenarnya
untuk kepentingan pengebangan teori-teori pendidikan islam, masalah
metode tidaklah terlalu sulit, metode-metode mengajar yang dikembangkan
di barat dapat saja digunakan atau diambil untuk memperkaya teori
tentang metode pendidikan islam.
III. MACAM-MACAM METODE
Tugas
seorang guru adalah memilih berbagai metode yang tepat untuk
menciptakan proses belajar-mengajar. Ketepatan penggunaan metode, sangat
bergantung kepada tujuan, isi p[roses belajar mengajar, dan kegiatan
belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar yang baik, hendaknya
mempergunakan jenis metode mengajar secara bergantian atau saling
membantu satu sama lain, karena masing-masing metode ada kelemahan dan
kelebihannya.
Berikut 5 (lima) metode pembelajaran yang kerap digunakan dalam pembelajaran sebagai berikut :
- Metode ceramah
Menurut Zuhairini dkk,
metode ceramah adalah suatu metode didalam pendidikan dimana cara
menyampaikan pengertian-pengertian materi kepada peserta didik dengan
jalan penerangan dan penuturan secara lisan.
Sedang menurut Winarno Suracmad,
metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan
penuturan lisan oleh seseorang terhadap kelompok pendengar, dalam
pelaksanaannya sebuah interaksi dalam penuturannya misalnya penceramah
dalam mempergunakan alat Bantu untuk menjelaskan uraiannya, tetapi alat
utama perhubungan dengan kelompok pendengar adalah bahas lisan.
- Metode diskusi
Metode
diskusi adalah suatu cara penyajian/ penyampaian bahan pelajaran dimana
guru memberikan kesempatan kepada siswa/ kelompok siswa untuk
mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat
kesimpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan atas suatu
masalah. Forum diskusi bisa diikuti oleh semua siswa didalam kelas, juga
dapat dibentuk kelompok kelompk diskusi lebih kecil. Yang perlu
diperhatikan adalah hendaknya para siswa dapat berpartisipasi aktif di
dalam setiap forum diskusi. Semakin banyak siswa terlibat dan
menyumbangkan pikirannya, maka semakin banyak pula yang dapat mereka
pelajari.
- Metode demonstrasi dan eksperimen
Metode
demonstrasi adalah salah satu metode untuk membelajarkan siswa untuk
melihat apa yang dikerjakan oleh guru. Jadi demonstrasi adalah cara
mengajar guru dengan menunjukan atau memperlihatkan suatu proses
sehingga siswa dapat melihat, mengamati, mendengar, meraba, dan
merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru.
Metode
eksperimen adalah metode pengajaran dimana guru dan murid bersama-sama
mengerjakan sesuatu sebagai latihan praktis dari pada yang diketahui.
- Metode Tanya jawab
Metode
Tanya jawab adalah penyampaian proses pengajaran dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan jawaban, atau sebaliknya
siswa diberi kesempatan bertanya dan guru yang menjawab pertanyaanya.
- Metode pemberian tugas.
Metode
pemberian tugas (resitasi) sering disebut metode pekerjaan rumah,
adalah metode dimana murid/ siswa diberi tugas khusus diluar jam
pelajaran. Sebenarnya penekanan metode ini terletak pada jam pelajaran
berlangsung, dimana siswa disuruh untuk mencari informasi atau fakta
berupa data yang dapat ditemukan di laboratorium, perp[ustakaan, pusat
sumber belajar dan lain-lain.
Menurut Dr. Winarno Suracmad, dia mengemukakan ada beberapa metode mengajar didalam kelas yakni :
- Metode ceramah
- Metode Tanya jawab
- Metode diskusi
- Metode pemberian tugas
- Metode Demonstrasi dan eksperimen
- Metode bekerja kelompok
- Metode Sosiodrama dan bermain permainan
- Metode karya wisata
- Metode drill (latihan siap)
- Metode system regu (team teaching)
Sedang menurut Abdurrahman Saleh, dia mengemukakan beberapa metode yang hamper sama yakni :
- Metode ceramah
- Metode Tanya jawab
- Metode diskusi
- Metode demonstrasi
- Metode sosiodrama
- Metode pemberian tugas
Dalam pembinaan rasa beragama, menurut Al-Nahlawi, metode untuk menanamkan rasa iman ialah dengan sbb :
- Metode hiwar (percakapan) Quroni dan Nabawi
Hiwar
adalah percakapan silih berganti antar dua pihak atau lebih mengenai
suatu topic dan dengan sengaja diarahkan kepada satu tujuan yang
dikehendaki (dalam hal ini guru). Hiwar mempunyai dampak yang dalam bagi pembicara maupun pendengar pembicaraan tersebut.
- Metode kisah Quroni dan nabawi
Dalam pendidikan islam, terutama pendidikan agam kisah sebagai metode yang amat penting, karena :
o kisah selalu memikat karena mungundang pendengar/ pembaca untuk selalu mengikuti kisahnya dan merenungkan maknanya.
o Kisah quroni dan nabawi dapat menyentuh hati manusia karena kisah itu menampilkan tokoh yang konteksnya yang menyeluruh
o Kisah
quroni dan nabawi mendidik perasaan keimanan , kisah qurani bukan hanya
semata kisah atau semata-mata karya seni yang indah, ia juga suatu cara
Tuhan mendidik umat agar beriman kepadaNya.
- Metode Amtsal (perumpamaan) Quroni dan nabawi
Dalam surat Al-ankabut ayat 41, Allah mengumpamakan sesembahan atau Tuhan orang kafir dengan sarang laba-laba :
“perumpamaan
orang yang berlindung kepada selain Allah adalah seperti laba-laba yang
membuat rumah, padahal rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba”.
Cara seperti ini juga dapat digunakan seorang guru untuk mengajar.
- Metode keteladanan
Murid-murid
cenderung meneladani pendidiknya, ini diakui oleh semua ahli
pendidikan, baik dari barat maupun dari timur. Karena secara psikologis
anak memang senang meniru.
- Metode pembiasaan
Uraian
tentang pembiasaan selalu menjadi satu dengan uraian tentang perlunya
mengamalkan kebaikan yang telah diketahuai. Pembiasaan pada dasarnya
pada pengalaman. Sehingga pada intinya adalah pengulangan. Contoh saja
setiap masuk kelas mengucapkan salam.
- Metode ‘ibrah dan mau’izah
Ibrah dan I’tibar
ialah suatu kondisi psikis yang menyampaikan manusia kepada intisari
sesuatu yang disaksikan, dihadapi, dengan menggunakan nalar, yang
menyebabkan hati mengakuinya. Sedang mau’izah adalah nasihat yang lembut yang diterima oleh hati dengan cara menjelaskan pahala atau ancamannya.
- Metode targhib dan tarhib
Targhib adalah janji terhadap kesenangan, kenikmatan akhirat yang disertai bujukan. Tarhib ialah ancaman karena dosa ang dilakukan. Yang tujuannya adalah agar mematuhi aturan Allah.
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN METODE
Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi atau yang harus diperhatikan dalam
penetapan metode yang akan digunakan sebagai alat dan cara dalam
penyajian bahan pengajaran, yaitu sbb :
1. Tujuan intruksional khusus
Dalam
dunia pendidikan dan pengajaran kita mengenal adanya tujuan umum,
tujuan sementara, tujuan tak lengkap, dan tujuan khusus. Tujuan
umumperlu dijabarkan menjadi tujuan khusus sebab dengan demikian guru
akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang hendak dicapainya
itu dan guru akan dapat pula mempersiapkan alat-alat yang akan dipakai
serta metode yang tepat yang akan digunakan.
2. Keadaan murid-murid (peserta didik)
3. Materi atau bahan pengajaran
Penguasaan
bahan oleh guru hendaknya mengarah pada sifat spesialisasi atas ilmu
atau kecakapan yang diajarkannya. Mengingat isi, sifat, dan luasannya
maka guru harus mampu menguraikan ilmu atau kecakapan dan apa-apa yang
akan diajarkan ke dalam bidang ilmu atau kecakapan yang bersangkutan.
4. Situasi
Yang
dimaksud situasi disini adalah suasana belajar atau suasana kelas.
Termasuk mengenai keadaan murid, seperti lelah, semangat, keadaan cuaca,
juga keadaan guru.
5. Fasilitas
Factor fasilitas antara lain alat peraga, ruang waktu, kesempatan tempat dan alat praktikum, buku, perpustakaan dsb.
6. Guru (Pendidik)
Setiap
guru mempunyai kepribadian yang berbeda, misal ada yang kurang suka
bicara, atau sebaliknya ada guru yang suka berbicara. Atau latar
belakang pendidikan D2, S1, atau S2
7. Kebaikan dan kelemahan metode.
Tidak
ada metode yang jelek atau metode yang baik. Kita bisa mengatakan
metode ini efektif, efisien, baik ,buruk itu bergantung dari banyak
factor. Yang perlu diperhatikan guru dalam menertapkan metode ialah
mengetahui batas-batas kebaikan dan kelemahan metode yang akan
digunakannya. Sehingga memungkinkan ia merumuskan kesimpulan mengenai
hasil penelitian/ pencapaian tujuan dari putusannya hal itu. Hal ini
dapat diketahui dari cirri-ciri atau sifat umum, peranan dan manfaat
yang terdapat pada setiap metode.
V. PENUTUP
Alhamdulillah
rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
segala rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya kepada kami sehingga
dengan segala daya dan upaya penulis dapat menghadirkan makalah ini
Apa
yang kami utarakan didalam makalah ini hanyalah merupakan sebagian
kecil dari dari topik pembahasan dari tugas yang kami dapat, dan dalam
pembahasan kami tentu banyak yang belum dapat kami bahas.
Harapan
kami, mudah-mudahan melalui makalah ini sedikit dapat diambil menjadi
manfaat oleh para pembaca sekalian, dan kami mengahturkan maaf bila apa
yang kami hadirkan masih jauh dari sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
H. Zuhairini, dkk, Metode Khusus Pendidikan Agama, Usaha nasional, Surabaya, 1981
Dr. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, PT. Remaja
Zakiaah Darojat, dkk, Metodologi Pengajaran agama Islam, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2001
Abu Ahmadi, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Armico, bandung, 1986
Rosdakarya, Bandung, 2001
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 2001
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan pengembangan, kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed II, P dan K, Balai Pustaka, 1989
Winarno Surachmad, Pengantar Interaksi Belajar Mengajar, tarsito, Bandung, 1986
Posting Komentar